Selasa, 21 Juli 2015

langkah - langkah penginjilan

LANGKAH – LANGKAH DAN STRATEGI
 MENGEMBANGKAN PENGINJILAN
Disajikan untuk
 memenuhi
 perkuliahan
 program sarjana
Nama : Jimmi Lubis
Nim : 13022007
Mata Kuliah : SGI
Dosen : Pdt. Jannus H Simanjuntak.S.PdK.M.T

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KRISBA
BATAM
KATA PENGANTAR


          Segala puji syukur kita naikkan kepada Tuhan Yesus atas segala kebaikan dan pertolongan serata pemiliharaan –Nya, hingga pada saat ini kita dapat melakukan segala aktivitas kita. Saya berterima kasih juga terhadap dosen yang telah dapat dan bersedia untuk membingbing saya dalam belajar tentang SEJARAH GEREJA INDONESIA, sungguh saya merasa terkesan atas dosen yang mengajari saya, beliau begitu luar biasa dalam menyampaikan segala tentang sejarah Gereja di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa Sejarah Gereja ini perlu sangat perlu untuk diketahui seluruh umat Kristen di muka bumi, karena bagaimanapun juga tidak dapat kita pungkiri bawa kita selaku umat Kristen kalau kita tidak tahu sejarah Gereja kita, itu namanya keterlaluan atau tidak peduli. Oleh sebab itu kita harus setidak – tidaknya kita mengerti sedikit atau memahaminya. Supaya lewat pengetahuan kita maka kita dapat memberitahukan kepada saudara atau keluarga bahkan orang yang dekat kepada kita, mungkin lewat dari pengetahuan kita tentang sejarah Gereja ini kita dapat menginjili mereka, oleh sebab itu kita perlu benahi segalanya dalam hidup kita.
            Untuk kita dapat menjadi seorang yang dapat diteladani maka kita perlu benahi segalanya dalam hidup kita, seperti, kelakuan atau karakter kita, perbuatan dan segala yang bersangkutan dengan kita termasuk keluarga, rumah tangga, karena lewat inilah semua kita dapat memberikan kabar baik atau penginjilan, sejarah Gereja ini mengajari kita semua bagaimana kita dapat berbaur atau menjalin hubungan yang baik dengan segala yang berurusan dengan kita, karena tanpa kita mengetahui Sejarah Gereja ini, bagaimana mungkin kita dapat memberitahukan atau menyampaikan kabar baik bagi orang – orang yang membutuhkan pertolongan, perhatian. Nah lewat pelajaran sejarah Gereja ini saya yakin banyak yang bisa kita lakukan untuk melakukan yang baik karena banyak umat Kristen yang belum mengetahui apa arti Gereja sebenarnya, banyak orang yang mempergunakan Gereja itu sebagai tempat berjualan atau yang lain. Untuk itu kita yang mempelajari sejarah Gereja kita harus menyampaikan ini, bahwa Gereja itu adalah tempat ibadah bukan menjadi tempat penyamun, seperti yang dilakukan Yesus. Bahwa Gereja adalah rumah Doa tapi dijadikan orang menjadi tempat penyamun atau berjualan.
            Saya mengajak para pembaca supaya berpikir positp tentang apa yang ditulis penulis dalam lembaran ini, dan siapa yang terbeban untuk memperbaharui atau mungkin ada masukan, penulis sangat berterimakasih, karena penulis juga mempunyai kekurangan, dan semoga ini sangat bermanfaat bagi kita semua, disini penulis hanya ingin mencantumkan bagimana langkah – langkah atau strategi dalam mengembangkan penginjilan, dan ini semua adalah menurut apa yang saya ketahui dan tidak ada yang sangkut pautkan dalam tulisan saya ini, dan jika ada yang berkenaan dengan yang ditulis sipembaca saya minta maaf yang sebesar – besarnya, hanya saya gunakan apa yang saya pelajari dalam PWG atau dalam pelajaran pembinaan Warga Gereja dan juga dari pelajaran SGI atau Sejarah Gereja Indonesia, selain itu penulis menuliskan tentang langkah – langkah atau strategi dalam mengembangkan penginjilan hanya melalui kasat mata atau pengalaman sehari – hari dan penulis juga membuat ini hanya untuk memenuhi tugas perkuliahan.
            Penulis juga minta dukungan doa dari para pembaca supaya Tuhan mampukan dalam mengikuti perkuliahan ini. Terimakasih banyak buat para pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca  karya tulis saya. SYALOM. Tuhan Yesus memberkati.




Latar belakang
            Penulis membuat tentang langkah – langkah atau strategi untuk mengembangkan penginjilan ini karena penulis ingin mencoba mempelajarinya dan mengajak pembaca terlibat dalamnya, karena sangat penting kita untuk mengetahu bagaimana cara atau strategi dalam penginjilan dalam umat beragam Kristen, supaya jangan salah dalam bertindak atau melakukannya, dan supaya kita benar – benar dapat memberitakan tentang kabar baik itu. Karena banyak orang Kristen yang melakukan penginjilan tanpa mempelajari apa itu arti penginjilan, bagaimana cara atau strategi dalam menginjili. Nah untuk itu saya coba untuk membuat strategi dan cara untuk mengembangkan penginjilan sesuai dengan apa yang saya pelajari lewat pelajaran PWG dan SGI.
            LANGKAH – LANGKAH DAN STRATEGI DALAM MENGENBANGKAN PENGINJILAN.
1.      LANGKAH PERTAMA : PENGUTUSAN
1.1.Dasar Alkitab ( KPR. 13:1-4)
Dalam penginjilan, atau dalam pengutusan perlu kita ketahui, bahwa itu benar – benar adalah panggilan Tuhan, dan orang kita utus atau dalam melakukan penginjilan kita harus dipenuhi Roh Kudus bila perlu kita berdoa dan berpuasa untuk minta petunjuk Tuhan.
2.      LANKAH KEDUA : PENDEKATAN
2.1.Dasar Alkitab (KPR 13:14-16)
Rasul Paulus pergi ke Antiokhia, mereka pergi ke rumah ibadat mereka melakukan ibadah disana, artinya kita harus melakukan pendekatan bagi pengurus – pengurus rumah ibadat, atau kita lakukan pendekatan atau setidak – tidaknya ada orang yang bisa kita hubungi.
Dan jangan pergi sebelum kabar baik tersampaikan. Seperti yang dilakukan rasul Paulus (KPR 19:1,8,9).
2.2. Dalam langkah ini penginjil – penginjil yang diutus mencari, mendapat dan masuk tempat dan daerah yang belum memiliki Gereja.
3.      LANGKAH KETIGA : PENGINJILAN.
3.1.Dasar Alkitab (KPR 19:4,9,10)
Di Efesus rasul paulus telah menyakinkan orang – orang diEfesus, dan menyampaikan kabar baik tentang babtisan, dan ini dilakukan Paulus selama dua tahun lamanya. Dalam arti sampai ada orang yang bertobat dan menerima Yesus atau kabar baik itu yaitu Yesus sendiri.
3.2.Dalam hal ini Injil disamapaikan kepada orang – orang yang belum Kristen.
4.      LANGKAH KEEMPAT : PERTOBATAN
4.1.Dasar Alkitab (KPR 13:48)
Diantiokhi di Pisidia orang sudah bergembira karena sudah mendengarkan kabar baik atau sudah menerima Yesus dan memberi diri untuk dibabtis dan mengakui dosa mereka  seperti di Efesus (KPR 19:5,18).
4.2.Dalam langkah ini mereka yang telah mendengar Injil di tolong untuk percaya kepada Tuhan Yesus.
5.      LANGKAH KE LIMA : PENGGABUNGAN
5.1.Dasar Alkitab (KPR 13:43)
Setelah mendengar Firman Tuhan atau Injil banyak orang – orang yahudi menggabungkan diri. Dalam artinya setiap orang kita injili dan percaya kepada Yesus maka mari kita ajak mereka bergabung. Dan tentu sekali untuk kita dapat melakukan ini hanya dengan pertolongan Tuhan lewat doa dan penyembahan bagi Tuhan, maka oleh itu setiap penginjil atau orang yang diutus orang setia dalam beribadah, berpuasa, dan berdoa. Tetapi ada juga orang yang mengeraskan hatinya (KPR 19:9-10)
5.2. Dalam langkah ini petobat – petobat baru dibentuk dalam suatu persekutuan yang dinamis. Dalam arti tetap dilakukan pemuritan atau pembimbingan.
6.      LANGKAH KE ENAM : PENEGUHAN
6.1.Dasar Alkitab (KPR 14:21- 27)
Penginjil juga harus menesahati mereka dan menguatkan mereka supaya mereka bertekun dalam iman bahwa untuk masuk dalam kerajaan Allah harus mengalami banyak sengsara.  
6.2. Dalam langkah ini orang – orang Kristen baru dibina supaya bertumbuh dalam arti pemuritan.
7.      LANGKAH KE TUJUH : PENETAPAN
7.1.Dasar Alkitab (KPR 14: 23)
Setelah berdoa dan berpuasa atau setelah meminta petunjuk dari Tuhan maka ditetapkanlah penatu – penatua bagi jemaat dipisidia(KPR 20:17,28; 1Tim 1:3,4;2:2)
7.2.Dalam langkah ini pemimpin – pemimpin dari jemaat dipersiapkan dan ditetapkan untuk memimpin jemaat.
8.      LANGKAH KE DELAPAN : PENYERAHAN.
8.1.Dasar Alkitab (KPR14 : 23) (KPR 20 :1,25,32)
Bagi setiap orang penginjilan stelah melakukan amanat Agung, maka menyerahkan mereka kepada Tuhan yang adalah sumber kepercayaan mereka.
8.2.Dalam langkah ini kepemimpinan jemaat diserahkan kepada pemimpin – pemimpin dari jemaat setempat.
9.      LANGKAH KE SEMBILAN : PENERUSAN
9.1.Dasar Alkitab (KPR 15 :36) (KPR 20:17, EF 1:1-3,15,16)
Dalam hal ini sekalipun sudah ada pemimpin yang ditetapkan disuatu daerah yang telah ditinggalkan bukan berarti menjadi lepas tangan akan tetapi selalu ada pengontrolan bagi siding jemaat yang telah dibentuk.
9.2.Dalam langkah ini hubungan dengan jemaat tetap di pelihara.
10.  LANGKAH KE SEPULUH : PEMBERITAHUAN
10.1.        Dasar Alkitab (KPR 14: 26-27) (KPR 18 : 22- 23)
Kesimpulan.
            Penulis menyimpulkan bahwa untu penginjilanitu adalah yang perlu sekali adalah semuanya itu yang terpenting adalah penyerahan diri kepada Tuhan, berdoa dan berpuasa, dan selalu kita meminta petunjuk dari Tuhan, dalam penginjilan itu pertama sekali adalah;
1.      Berdoa minta petunjuk kemana harus pergi.
2.      Cari tahu orang yang dapat dihubungi
3.      Menhubungi pemerintah setempat
4.      Dapat mengerti keadaan yang mau dikunjungi
5.      Dapat mengerti adat – istiadat di tempat yang dikunjungi.



3 komentar: